Glitter Words

Friday, November 17, 2006

Memahami anak special

Memahami bahwa setiap anak special, bukan sekedar memberi perlakuan yang berbeda pada masing-masing anak tersebut, namun yang tak kalah pentingnya adalah, memberi beragam fasilitas bermain dan belajar yang mampu menstimulus berkembangnya kecerdasan majemuk yang ada pada diri mereka.

Seorang Mike Tyson, mungkin tidak akan menjadi petinju, jika tidak pernah memiliki pengalaman sebagai anak jalanan. Sangatlah wajar, jika Elvira Rosa beserta saudara-saudaranya, sukses menjadi perenang, karena sedari kecil mereka diperkenalkan dengan olahraga renang. Boleh jadi, sebenarnya saya-pada saat ini-bukanlah seorang guru, tapi telah menjadi Indonesian Idol I, mengalahkan Joy dan Delon, jika sedari kecil orang tua saya memberi fasilitas yang cukup untuk pengembangan seni suara. Intinya adalah, kita-orang dewasa- belum tahu, sebenarnya buah hati kita memiliki kecerdasan apa yang paling dominan ada dalam dirinya; Language smart/logic smart/Music smart/ Picture smart/Self smart/Social smart/Kinesthetic smart/Nature smart ataukah Spiritual smart, sehingga ananda bisa menjadi Da’i sekelas Aa Gym atau Arifin Ilham? .

Atas dasar, bahwa setiap anak pasti memiliki salah satu dari kecerdasan tersebut, bahkan lebih (semua pun bisa, walau ada yang lebih dominan), Little Darbi berupaya memberi beragam fasilitas yang mewakili kecerdasan tersebut. Fasilitas fisik berupa, alat bermain, area belajar, media pembelajaran, dll ataupun Kurikulum yang Berbasis Kompetensi (meminjam istilah DikNas). Sehingga, ketika ternyata pada diri ananda ynag dominan adalah kecerdasan social,misalnya, mengapa kita memaksanya menjadi Einstein? Toh seorang Dewi Huges, bisa sukses dengan bermodal social smart!

Rosulullah tercinta, adalah satu-satunya contoh manusia yang memiliki seluruh jenis kecerdasan. Tutur kata yang sopan namun tegas (LS), Konsep strategi perang yang hebat(LogS), Al Qur’an yang selalu dilantunkan dengan merdu (MS), Arsitek yang handal (PS), Memiliki konsep diri yang tiada duanya (SS), Menjadi manusia yang dihormati bukan hanya dengan kawan tapi dengan lawan sekali pun(SocS), Seorang yang gagah dan terkenal senantiasa menjaga kesehatannya(KS), Kajiannya terhadap semua bentuk Ciptaan AllohSWT, merupakan manifestasi dari kecintaannya pada alam(NS), dan begitu pula dengan keimanan yang tak perlu ditanyakan lagi (SpirS).

Jika Alloh SWT telah mengatakan bahwa “Sesungguhnya telah Kuciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (At Tiin;6), mengapa kita tak termotivasi untuk membuktikan ananda menjadi manusia yang terbaik yang dapat ia tampilkan bukan yang ingin kita tonjolkan?

No comments: