Glitter Words

Tuesday, February 27, 2007

pelatihan peningkatan ritme kerja anak

BAHWA BERLAMBAT LAMBAT ADALAH BAGIAN NORMAL PERKEMBANGAN ANAK KECIL (CynthiaWhittham)kadang orang tua harus rileks dan menerimanya, karena prilaku ini akan membaik ketika anak lebih besar, namun kalau dibiarkan tak akan menyelesaikan apa apa kecuali sidikit saja.

Secara spesifik ada yang mangaitkan prilaku suka berlambat lambat ini dengan tempramen, anak yang tempramen mudah terganggu akan menghabiskan banyak waktu untuk berlambat lambat. Tipe anak yang berlambat lambat tak bakal menyelesaikan banyak hal jika dibiarkan sesuka hatinya, alasannya ada dua, pertama ia tidak punya energi alami untuk bergerak cepat menyelesaikan segala seesuatu sebanyak anak lain. Kedua jika tugasnya kelihatan susah misalnya berpakaian, ia jadi cepat kecil hati.

Ada beberapa cara untuk menghadapi anak yang suka berlambat lambat.

· Ajarkan anak membaca jam atau menandai waktu

Untuk jam tak usah rumit rumit misalnya, ia harus siap ketika jarum panjang menunjukan angka 4, atau dengan hitungan misalnya, kakak sudah selesai mengancingkan baju pada hitungan ke 10 atau mungkin dengan tepukan.

· Hindarkan menginterupsi, kecuali benar benar diperlukan.

Terlalu menginterupsi “Ayo cepat” bisa membuat anak gusar. Kegusarannya ditunjukan dengan sikap membangkang (sengaja memperlambat gerakya). Kalau anak memang kelewatan lambatnya beri dia peringatan bahwakegiatan berikutnya sudah menunggu

· Berilah pujian

“hebat kamu tepat waktu” jika anak bergerak cepat, bertindak efisien

· Berilah bintang

Tentu sebelumnya buat dulu kesepakatan bahwa jika telah mengumpulkan jumlah ttu maka dapat ditukarkan dengan hadiah ttu

· Beri perhatian positif lebih sering

Perhatian positip adalah perhatian yang diberikan terhadap prilaku positif.

Perhatian negatif biasanya kita berikan dalam jumlah lebih banyak. Contoh: kenapa sih kamu selalu lambat? Ibu kan capek bolak-balik mengingatkan!” (kalimat ini terdiri dari 10 kata) sementara, perhatian positip biasanya lebih pendek. Contoh: ‘’wah, hebat! Kamu tepat waktu!’’ (kalimat ini hanya terdiri dari 5 kata). Kesenjangan ini biasanya dikurangi atau dihilangkan, jika kita memberi perhatian positip lebih sering.

· Hati hati memberi lebel negatif

‘Kamu ini lelet sekali..!” Lebel negatif ini akan melekat dipikiran anak shg anak menganggap dirinya selalu lelet, hal ini menghambat motivasi anakl untuk memperbaiki diri.

· Biarkan ‘mata ‘ bicara

Beberapa anak seolah kebal terhadap peringatan maka sesekali temui dan tatap matanya baru sampaikan peringatan

· Intropeksi

Apakah kita orangtua tipe yang tidak sabaran. Atau apakah kita terlalu banyak pekerjaan shg merasa kewalahan? Berarti kitalah yang harus memperlambat sedikit irama kita, bukan memaksa anak mengikuti irama kita

· Diskusi rencana kegiatan anak

Ananda usia TKB sudah mengerti jika ditanya,”hari ini sesudah makan apa rencanamu? Hmm..mau main lego sama mewarnai buku warna…Terus bagaimana mengaturnya?” Cara ini menumbuhkan rasa tg jwb anak untuk menyelesaikan tugasnya.





No comments: